Bekal untuk Dapat Melewati Jembatan Shiratal Mustaqim
YAITU dengan melaksanakan Keinginan ALLAH SWT. Yaitu Panggilan Adzan untuk segera Shalat 5 waktu. Karena sholat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Dalam setiap akhir sholat yang dilaksanakan diwajibkan untuk salam kekanan dan kiri, kenapa? karena dengan salam ke kanan kiri tersebut adalah sebagai pembuktian manusia dalam menyeimbangkan amal perbuatannya.
Salam kanan dan kiri diakhir sholat adalah sebagai perumpaan manusia ketika berjalan di atas jembatan shiratal mustaqim adalah di sisi kanan jembatan untuk hal-hal yang menyenangkan (kebaikan) sementara di sisi kiri jembatan untuk hal-hal yang menyebalkan (keburukan). Maka dari itu untuk bisa sampai kepada ujung jembatan shiratal mustaqim (pintu surga) seorang manusia harus bisa menyeimbangkan dirinya melalui amal perbuatan selama hidup di dunia. tidak hanya dengan shalat juga, namun yg lainnya harus dilaksanakan..
Selain itu, selama manusia hidup di dunia harus bisa menyeimbangkan cinta kasih dari makna salam kanan dan kiri, dan jika hal tersebut sudah bisa dilakukan maka sudah dapat dikatakan sebagai khalifah yang bisa melalui jembatan shiratal mustaqim.
Jika ingin selamat hingga pintu surga melalui jembatan shiratal mustaqim dan Jembatan Qantoroh tersebut, seorang hamba juga harus dapat meringankan tubuhnya melalui salam kiri yaitu memaafkan orang – orang yang terbiasa menyakitinya termasuk orang-orang munafik dan bersebrangan dengan dirinya.
Hanya perbuatan baik dan safaat yang dapat menyelamatkan manusia dari jembatan sirotul mustaqim. [yherdiansyah/islampos]
Sumber : http://giangandull.heck.in/apakah-bisa-kita-melewati-jembatan-sirat.xhtml
Salam kanan dan kiri diakhir sholat adalah sebagai perumpaan manusia ketika berjalan di atas jembatan shiratal mustaqim adalah di sisi kanan jembatan untuk hal-hal yang menyenangkan (kebaikan) sementara di sisi kiri jembatan untuk hal-hal yang menyebalkan (keburukan). Maka dari itu untuk bisa sampai kepada ujung jembatan shiratal mustaqim (pintu surga) seorang manusia harus bisa menyeimbangkan dirinya melalui amal perbuatan selama hidup di dunia. tidak hanya dengan shalat juga, namun yg lainnya harus dilaksanakan..
Selain itu, selama manusia hidup di dunia harus bisa menyeimbangkan cinta kasih dari makna salam kanan dan kiri, dan jika hal tersebut sudah bisa dilakukan maka sudah dapat dikatakan sebagai khalifah yang bisa melalui jembatan shiratal mustaqim.
Jika ingin selamat hingga pintu surga melalui jembatan shiratal mustaqim dan Jembatan Qantoroh tersebut, seorang hamba juga harus dapat meringankan tubuhnya melalui salam kiri yaitu memaafkan orang – orang yang terbiasa menyakitinya termasuk orang-orang munafik dan bersebrangan dengan dirinya.
Hanya perbuatan baik dan safaat yang dapat menyelamatkan manusia dari jembatan sirotul mustaqim. [yherdiansyah/islampos]
Sumber : http://giangandull.heck.in/apakah-bisa-kita-melewati-jembatan-sirat.xhtml
0 Response to "Bekal untuk Dapat Melewati Jembatan Shiratal Mustaqim"
Post a Comment